SriwijayaViral/Lubuklinggau - Pemerataan jumlah siswa di seluruh sekolah negeri dan madrasah di Kota Lubuklinggau harus dilakukan. Hal ini diungkapkan Wali Kota Lubuklinggau, Rachmat Hidayat, saat secara bersamaan menerima audiensi Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Lubuklinggau dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lubuklinggau di ruang kerjanya, Rabu (27/8/2025).
‘’Harus ada pemerataan jumlah siswa. Saat ini di Lubuk Linggau terjadi rendahnya jumlah siswa yang mendaftar di SMA Negeri 7,’’ katanya. Audensi dihadiri langsung Ketua DMI Lubuklinggau, Murdiyanto dan Kepala Kantor Kemenag Kota Lubuk Linggau, Hasanudin
Wali Kota kemudian menyatakan, jika memungkinkan, gedung SMA Negeri 7 yang saat ini menjadi aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dapat dimanfaatkan Madrasah Aliyah Negeri (MAN). ‘’Pemkot Lubuk Linggau siap mendukung apabila bangunan tersebut bisa digunakan untuk boarding school MAN,’’ ujarnya.
Namun lanjut dia, pemanfaatan aset ini harus menunggu regulasi dan persetujuan dari Pemprov Sumatera Selatan. Menurut Wali Kota, jika gedung SMA 7 tersebut disetujui Pemrov Sumsel untuk dihibahkan kepada Kementerian Agama
Maka Kemenag segera dapat memanfaatkan gedung dimaksud untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. ‘’Apabila tidak dapat dihibahkan, maka solusi paling rasional adalah dengan cara pinjam pakai, sehingga gedungnya dapat dimanfaatkan,’’ ungkap Wako.
Selain membahas soal pemerataan siswa, Wali Kota juga membahas pembangunan masjid di wilayahnya. Dia menegaskan bahwa Pemkot Lubuk Linggau tetap memberikan perhatian melalui program bantuan pembangunan masjid dan insentif untuk guru mengaji.
‘’Namun, karena kondisi keuangan daerah yang belum sepenuhnya stabil. Maka diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur dasar masjid terlebih dahulu,’’ katanya.
Lebih lanjut, Wali kota mengingatkan pentingnya pengelolaan masjid secara efektif. “Saat ini sudah banyak masjid yang berdiri berdekatan, namun jamaahnya sedikit. Maka yang perlu diprioritaskan adalah bagaimana cara meramaikan masjid yang sudah ada, bukan menambah jumlah masjid,” tegasnya.
