Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan bahwa gerhana akan dimulai pada pukul 23:27 WIB dan berakhir pada pukul 02:56 WIB. Fase totalitas, di mana bulan sepenuhnya masuk ke dalam bayangan umbra Bumi dan berubah warna menjadi merah, akan berlangsung selama 82 menit, dari pukul 00:31 WIB hingga 01:53 WIB .
Profesor Thomas Djamaluddin, Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika BRIN, menjelaskan bahwa warna merah pada bulan disebabkan oleh pembiasan sinar matahari melalui atmosfer Bumi. “Cahaya merah yang terbias melalui atmosfer Bumi menerangi permukaan bulan, menciptakan efek ‘blood moon’ yang spektakuler,” ujarnya .
Fenomena ini aman untuk dinikmati dengan mata telanjang tanpa alat bantu khusus, dan dapat diabadikan menggunakan kamera smartphone. BRIN juga menekankan bahwa gerhana bulan total ini tidak hanya menjadi tontonan visual, tetapi juga memiliki nilai ilmiah, seperti membuktikan bentuk bulat Bumi melalui bayangan yang dihasilkan .
Masyarakat diimbau untuk mencari lokasi dengan pandangan jelas ke arah timur untuk menyaksikan bulan terbit yang sudah dalam fase gerhana. Untuk wilayah Indonesia, seluruh fase gerhana dapat diamati dari awal hingga akhir, cuaca mendukung .
Ini merupakan kesempatan langka, mengingat gerhana bulan total berikutnya yang dapat diamati di Indonesia akan terjadi pada 31 Desember 2028. Sementara itu, gerhana bulan total pada Maret 2026 hanya akan terlihat sebagian dari Indonesia .
Acara pengamatan publik juga diselenggarakan di beberapa daerah, seperti di Bali yang mengadakan workshop dan “star party” untuk merayakan fenomena ini.